Selasa, 01 Mei 2012

Aplikasi Kas Kecil


Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:
1.Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan
2.Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order dll.

Sifat/karakteristik kas :
 
oAktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.
oTidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
          - Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
          - Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
      - Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan

Perencanaa Kas 
 
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)
Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:
1.Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
2.Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll
Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur

 

 

Resepsionis

Tugas Resepsionis
Tugas sekretaris sebagai resepsionis, yaitu:
1. Menerima dan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
2. Menerima tamu yang akan bertemu dengan pimpinan.
3. Mencatat janji-janji untuk pimpinan.
4. Menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan.
5. Membuat laporan secara periodik
6. Melakukan tugas-tugas resepsionis lainnya
 
Menjadi resepsionis yang baik 
 
resepsionis adalah penerima tamu atau juga penerima telepon di suatu perusahaan. Citra perusahaan juga ditentukan oleh resepsionis, meskipun juga banyak faktor lainnya. Tapi setidaknya orang melihat perusahaan dan berkomunikasi dengan perusahaan pertama melalui resepsionis. Resepsionis bukan Cuma berwajah cantik, tubuh tinggi semampai, tetapi juga pengetahuan, sikap yang matang dan perilaku yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seoran resepsionis saat menerima tamu dan klien.

  1. Jangan biarkan tamu menunggu terlalu lama. Perhatikan kepentingan-kepentingan tamu perusahaan. Jika orang yang hendak ditemui tidak ada atau sedang pergi, tanyakan apakah dia bersedia menunggu.
  2. Jangan mengunyah permen karet atau makana kecil saat menghadapi tamu atau saat menerima telepon, (ketika anda sedang makan, orang di telepon seberang bisa mendengarnya).
  3. Sebaiknya anda tidak bergerombol dengan teman-teman anda di meja resepsionis, apabila untuk keperluan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Misal membuka plastik dagangan, mengocok undian arisan, dan lain-lain.
  4. Singkirkan pernak-pernik yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan dari atas meja monitor komputer anda.
  5. Jangan mondar-mandir di ruang tamu dengan sandal atau penampilan yang tidak rapi.
  6. Jangan terlalu sering mengobrol atau bergosip dengan teman-teman anda.
 

sifat yang harus dimiliki seorang resepsionis

Persisten. Gigih. Ini yang pertama. Karena seorang resepsionis selalu mengerjakan pekerjaan yang sama dari pagi hingga sore. Kebosanan adalah kata pertama yang harus dihadapi. Karena kebosanan bisa mengarahkan resepsionis pada keteledoran dalam pekerjaannya. Misalnya, menghadapi tamu perusahaan dengan wajah yang tidak ramah & senyum yang tidak tersungging di bibir. Atau juga, lupa menukarkan KTP tamu dengan ID card “tamu”/”pengunjung” pada tiap tamu perusahaan yang datang.
Baik dan ramah. Baik karena selalu memberikan layanan terbaik kepada antar bagian dalam perusahaan dan kepada perusahaan lain. Resepsionis di perusahaan tertentu, ada kalanya ditugaskan untuk menyambungkan antar bagian dalam perusahaan melalui telepon intra-perusahaan. Resepsionis juga harus ramah kepada perusahaan lain, karena ini adalah salah satu cara untuk menampilkan citra baik perusahaan.
Kenal dengan banyak orang dan tahu posisi mereka di perusahaan. Karena itu resepsionis harus ramah kepada karyawan dalam perusahaan, resepsionis harus mengenali berbagai nama dan posisi yang jumlahnya sangat banyak itu. Makanya, beberapa karakter seringkali menjadi kriteria untuk menjadi seorang resepsionis. Misalnya, supel. Supel artinya pandai bergaul. Biasanya mereka yang berkarakter supel, mudah untuk mengingat wajah, nama dan “siapa” orang lain itu. Biasanya juga, mereka adalah pribadi yang SKSD: “sok kenal sok dekat”. Karakter seperti ini akan sangat menunjang karir seorang resepsionis yang handal.
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional harus juga dikuasai oleh resepsionis. Bila ini dikuasai oleh resepsionis, maka ini adalah senjata ampuh yang dapat membawa karir sang resepsionis melompat setinggi-tingginya! Wajar, ini adalah bahasa pergaulan yang dipakai secara internasional. Bertemu dengan tamu dari negara lain, ekspatriat dari eropa atau amerika, misalnya. Bahkan, kadang-kala eksekutif perusahaan harus diajak berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Demikian empat hal yang akan memperkuat kinerja, posisi dan karir seorang resepsionis di dalam perusahaan. Empat hal yang sebenarnya semua resepsionis pasti punya, tetapi dalam kadar yang berbeda-beda. Padahal, kadar tersebut yang akan memperkuat citra profesional seorang resepsionis. Berminat menjadi resepsionis? Sebaiknya anda terapkan empat kriteria di atas.

Senin, 30 April 2012

pelayanan kepada pelanggan

Pelayanan kepada Pelanggan

Tak dapat di pungkiri dalam dunia perdagangan, pelanggan(costumer) memegang peranan penting dalam usaha kita. Terlepas dari apa yang kita perdagangkan barang ataupun jasa asalkan halal dalam pandangan agama dan legal dalam pandangan negara.
Pelanggan adalah asset bagi perusahaan kita (tergantung badan usaha yang kita jalani) semua tahu itu. Saya sebagai mahasiswa yang mencoba berkecimpung dalam dunia usaha. Dalam artikel ini saya melihat dalam sudut pandang pelanggan dan pedagang. Karena ada suatu teori bahwa : pedagang pasti pembeli, pembeli belum tentu pedagang. Saya mencoba mengamati para pelanggan dan menemukan bahwa untuk menjadikan pelanggan kita itu pelanggan yang loyal terhadap barang yang kita jual, terdapat setidanya 5 strategi :
1) Gunakan kata-kata yang kesan memuji pelanggan.
Karena di tinjau dari segi psikologis, bahwa orang itu sebenarnya senang di puji. Contoh jika kita berjualan pakaian dan melihat pelanggan yang sedang memilih pakaian, cobalah katakan bahwa “pakaian yang anda pilih itu cocok untuk kulit anda yang putih”. Tapi jangan pujian yang berlebihan dan malah menyinggung pelanggan.
2) Gunakan Julukan/nama panggilan yang sesuai untuk pelanggan.
Kalo bisa langsung sebut nama pelanggan untuk yang sebaya. Tetapi sebelumnya anda harus tahu dulu nama pelanggan anda tersebut. Misalnya : “Jika Agus memilih menu ini, Agus akan mendapat bonus langsung…”. Jika umurnya lebih tua dari anda, maka pakailah kata sapaan yang biasa di ucapkan.
3) Ajak ngobrol pelanggan tentang masalah yang ringan.
Ini semua di lakukan untuk menciptakan suasana yang akrab antara pedagang dan pembeli. Selagi melayani pelanggan, coba lah untuk menanyakan : “memang ibu rumahnya di mana?…”
4) Biarkan pelanggan merasa senang saat menawar harga.
Ini yang sering di lupakan oleh para pedagang, sering saya bertemu dengan pedagang yang barang dagangannya susah untuk di tawar. Sehingga kesanya pedagang yang pelit. Sampai-sampai pelanggan tidak jadi membeli barang dagangannya.
Padahal jika dipikir-pikir apa susahnya menaikan harga untuk nantinya akan di turunkan saat terjadi tawar menawar harga dengan pelanggan. Saya sendiri merasakan ada kepuasan batin saat saya berhasil menawar barang yang akan saya beli, walaupun sebenarnya barang tersebut harganya di rasakan masih cukup mahal.
Perlu di perhatikan oleh para pedagang saat melakukan tawar menawar harga, lakukanlah penawaran paling banyak 3 kali. Maksudnya jika pembeli/pelanggan menawar dengan harga pertama, kita sebagai pedagang masih mempertahankannya dengan menurunkan harga. Sampai maksimal harga yang ke 3 yang di ajukan oleh pembeli. Kita harus segera di putuskan untuk melepaskan barang tersebut dengan harga yang kita masih dapat keuntungan darinya. Mengapa demikian, ingat prinsip bahwa “biarkan pelanggan merasa senang saat menawar harga”.
Yang perlu di hindari saat melakukan penawaran harga adalah jangan baru melakukan penawaran ke 1, pedagang sudah melepas barang tersebut. Karena yang saya rasakan sendiri saat menawar harga, baru satu kali saya menawar, barang tersebut langsung di jual. Saya sebagai pembeli sebenarnya merasa sedikit “ditipu”. Saya berfikir kenapa saya tadi tidak menawar dengan harga paling murah saja, kalo baru satu kali di tawar sudah di jual.
5) Beri hadiah/bonus kepada pelanggan.
Hari gini siapa sich yang gak suka bonus, hadiah, atau apapun itu yang sifatnya gratisan dalam arti positif. Pada dasarnya kita senang akan sesuatu yang di beri oleh orang lain secara gratisan. Seperti “buy one get one”. Walaupun kita sebagai pelanggan sadar bahwa sebenarnya barang hadiah tersebut bukanlah Cuma-Cuma. Melainkan kita sendiri yang membelinya. Bedanya hadiah tersebut tidak secara langsung kita beli, melainkan dengan kita membeli barang lain dengan harga yang lebih mahal.
Itulah 5 strategi yang bisa kita lakukan bagaimana mencari calon pelanggan, mempertahankan loyalitas pelanggan, sekaligus menambah pelanggan. Ke 5 strategi di atas tidak mutlak untuk benar untuk di lakukan. Artikel ini hanyalah hasil pemikiran dan pengamatan penulis.

5 langkah penting untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan

Perlu mengubah layanan pelanggan Anda menjadi lebih cepat? Berikut 5 Langkah Sederhana yang membantu Anda membuat perubahan dengan cepat.

1. Ajarkan mereka untuk TERSENYUM. Saya tahu ini sangat sederhana, bukankah demikian? Mengapa saya harus menekankan pada hal tersebut? Ini karena saya telah berkelana di berbagai negara dan secara konsisten menerima layanan yang baik dimanapun. Dan saya bisa katakan jika saya tidak menerima senyuman, berarti saya menerima layanan yang dibawah rata-rata.

2. Sebutkan Nama mereka. Ini akan terdengar indah di telinga kita. Nama kita. Dan ketika seseorang meluangkan waktu untuk mempelajari kita, kita merasa benar-benar dihargai dan kita akan merespon dengan baik. Bahkan dalam lingkup Layanan Pelanggan yang dituntut cepat seperti makanan cepat saji, atau dry clean, kita akan selalu kembali ke tempat yang ingat nama kita.

3. Gunakan Sopan Santun. Gunakan kata-kata yang Anda pelajari saat masih kecil. Seperti "Tolong", "Terima kasih", "Bisa saya bantu", "Bagaimana kabar Anda", "Ada yang bisa saya bantu hari ini", "Bagaimana servis yang Anda dapatkan kemarin".

4. Meminta feedback dari Pelanggan. Tanyakan dengan cara yang tepat. Alih-alih bertanya "Bagaimana servis kami hari ini?" di mana Anda akan menerima jawaban "Oh, baik", tanyakan "Pada skala 1 sampai 10 bagaimana Anda menilai kami dalam memberikan layanan hari ini?" (ini adalah pertanyaan "Spesifik" yang akan memberikan Anda hasil). Mungkin Anda akan mendapatkan jawaban yang lebih menarik, terlebih jika Anda menanyakan pertanyaan tindak lanjut "Secara spesifik, bagaimana saya bisa membuat nilai 10 untuk Anda?" jika jawabannya bukan 10.

5. Undang pelanggan Anda untuk kembali. Semua ada di presentasi. "Senang bertemu dengan Anda hari ini, dan saya berharap bisa bertemu kembali dengan Anda. Jika ada hal-hal yang bisa kita lakukan dengan lebih baik, hubungi saya di 111-111-1111 dan tanyakan pada saya secara personal." Jika ini terlalu berbelit-belit, katakan "Nama saya _____. Silahkan hubungi saya jika Anda kembali." Anda juga bisa bilang "Hal yang menyenangkan untuk melayani Anda. Silahkan kembali lagi dan Anda bisa menemui saya, ________."